The Radical Disciple
hay guys ketemu lagi sama saya di blog ristaliaNS, kali ini saya mau berbagi sesuatu yang saya dapat dari buku yang saya baca, yang judul nya ada di atas hehehe!!
buku yang saya baca menceritakan seorang murid yang radical. ngomong-ngomong radical itu apa ya? ada yang tau? hehehe
kalau nggak ada yang tau saya yang jawab deh :) Radical adalah berakar. udah tau kan teman-teman?? jadi kalau di artiin judul yang di atas berarti " Murid yang Berakar". okay saya akan cerita mulai dari sini yaitu : Non-konfornitas
Non-konformitas
Non-konformitas adalah suatu jenis
pengaruh sosial, ketika seseorang mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar
sesuai dengan norma sosial yang ada.
contohnya gereja, Gereja memiliki tanggung jawab ganda dengan dunia
sekitar kita. Di satu sisi kita ada untuk hidup, melayani, dan bersaksi di
tengah-tengah dunia ini. Namun di sisi lain menghindarkan diri kita agar tidak
terkontaminasi oleh dunia. Jadi kita harus menghindari dua hal yang sangat
penting untuk menjaga diri kita. dua hal yang harus kita hindari ialah:
•
Eskapisme
( melarikan diri dari dunia )
•
Konformisme ( mengorbankan kekudusan
dengan menjadi serupa dengan dunia )
salah satu tema besar dari seluruh Alkitab
ialah “ Allah memanggil sebuah umat bagi diri-Nya dan memerintahkan kita untuk
hidup berbeda dari orang lain. Bdk roma 12:2
panggilan Allah untuk sebuah pemuridan yang
radikal ialah non-konformitas yang radikal terhadap budaya yang ada disekitar
kita.
ada 4 pemikiran tentang tren-tren
Kontemporer :
•
Pluralisme
•
Meterialisme
•
Semangat berbahaya dari relativisme etika
•
Moralitas
•
Keserupaan dengan Kristus
Allah ingin umat-Nya menjadi serupa dengan
Kristus sebab keserupaan dengan Kristus adalah kehendak Allah bagi
umat-Nya. Dasar Alkitabiah dari
panggilan untuk menjadi serupa dengan
Kristus
dasar Alkitabiah ini tidak berasal dari
sebuah teks tunggal,sebab dasar ini terambil dari tiga teks. Bdk Rm 8:29; 2 kor
3:18; 1 yoh 3:2.
Ada tiga cara pandang yang kesemuanya
menunjuk kearah yang sama :
•
Lampau
•
Kekinian
•
Dan Masa Depan
jadi dasar Alkitabiah ialah bahwa
keserupaan dengan Kristus adalah tujuan Allah bagi umat-Nya.
•
Beberapa contoh perjanjian baru tentang
bagaimana kita menjadi serupa dengan Kristus :
•
kita menjadi Serupa Kristus dalam
Inkarnasi-Nya ( Bdk. filipi 2:5-8 )
•
kita menjadi Serupa Kristus dalam
Pelayanan-Nya ( Bdk. yoh 13:14-15 )
•
kita menjadi Serupa Kristus dalam
Kasih-Nya (Bdk. Efesus 5:25)
•
kita menjadi Serupa Kristus dalam
Ketabahan-Nya ( Bdk. 1 pet 2:18 )
•
kita menjadi Serupa Kristus dalam
Misi-Nya ( Bdk. Yoh 17:18;20:21
•
Tiga Konsekuensi Praktis
•
Keserupaan dengan Kristus dan Misteri
Penderitaan (Bdk. Rm 8:28 )
•
Keserupaan dengan Kristus dan Tantangan
Penginjilan
•
Keserupaan Kristus dan Berdiamnya Roh Kudus
•
Kedewasaan
kedewasaan adalah kemampuan untuk
mengendalikan amarah juga mengetahui mana yang baik dan yang tidak baik. Ada beberapa jenis kedewasaan :
•
Kedewasaan Fisik
•
Kedewasaan Intelektual
•
Kedewasaan Moral ( Bdk. Ibrani 5:14 )
•
Kedewsaan Emosional
•
Dan Kedewasaan Rohani
kedewasaan rohani sering disbut juga
kedewasaan didalam Kristus , yakni memiki hubungan yang dewasa dengan Krisrus.
Bagaimana
oarang-orang kristen menjadi dewasa?
jika kedewasaan kristen merupakan
kedewasaan dalam relasi kita dengan Kristus, baik dalam penyembahan ,dalam iman
dan ketaatan kita, maka semakin jelas kita melihat Kristus, kita jadi makin
yakin bahwa Ia layak menerima komitmen kita.
•
Kepedulian Terhadap Ciptaan
dalam penciptaan, Allah mendirikan bagi
manusia relasi yang sangat fundamental:
•
relasi terhadap diri-Nya sendiri, sebab
ia menciptakan mereka dengan gambar dan rupa-Nya.
•
relasi satu terhadap yang lain, sebab
umat manusia merupakan makhluk yang majemuk sejak mulanya
•
relasi terhadap bumi yang diciptakan
baik.
akan tetapi, ketiga relasi ini jadi tidak
terhubung lagi akibat kejatuhan manusia kedalam dosa, mereka jadi saling
menyalakan satu sama lain dan bumi yang baik menjadi terkutuk akibat
ketidaktaatan mereka. di dalam 2 pet 3:13; wahyu 21:1, mengatakan bahwa "
bagian yang esensial dari pengharapan kita bagi kesempurnaan masa depan yang
sedang menanti kita pada akhir masa.
bagaimana seharusnya sikap kita terhadap
bumi? Alkitab menunjukkan caranya bersikap terhadap bumi, dengan dua penguatan
yang sangat mendasar ( Bdk Mzr 24:1; 115:16 ). pernyataan bahwa" Tuhanlah
yang empunya bumi" dan bahwa" bumi itu telah diberikan-Nya kepada
anak-anak manusia" merupakan dua hal yang saling melengkapi dan tidak
saling bertentangan. sebab bumi merupakan
milik Allah, karena memang diciptakan oleh Allah dan merupakan milik
kita, bukan berarti Allah telah menyerahkannya kepada kita s ehingga Ia
kehilangan hak atasnya, akan tetapi Ia memberikan kita tanggung jawab untuk
menjaga dan mengembangkan bumi ini untuk Allah.
Ada dua hal posisi ekstrim yang harus
kita hindari supaya kita tetap melakukan relasi dengan baik :
•
kita harus menghindari diri kita untuk
mengilahkan alam. contohnya : gerakan Gaia ( gerekan mempercayai bahwa bumi
adalah superorganisme yang mampu menyesuaikan diri juga memelihara kehidupan
yang berjalan didalamnya )
•
kita harus menghindari diri dari
eksploitasi alam. Bdk kej 1:26-28
panggilan untuk bekerjasama dengan Allah
untuk menggenapi rencana-Nya, dalam hal mentransformasi seluruh ciptaan untuk
kenikmatan dan keuntungan bagi semua manusia. pekerjaan ini, semestinya menjadi
sebuah ekspresi dari ibadah kita sebab kepeduliaan kita terhadap lingkungan
akan mencerminkan kasih kita terhadap Sang Pencipta.
Krisis Ekologi
empat aspek Krisis Ekologi meliputi :
•
terjadi percepatan pertumbuhan penduduk dunia
•
semakin menipisnya sumber daya alam
•
masalah pembuangan limbah
•
perubahan iklim
dari ke empat bahaya terhadap lingkungan,
kita dapat melihat bahwa planet kita sedang dalam bahaya yang besar.
5. Kesedehanaan
orang
yang hidup sederhana sangatlah luar biasa, sebab sekali pun ia hidup dalam
kesederhanaan, ia tetap mau berbagi kepada orang yang membutukan.
•
Penciptaan ( Bdk 1 tim 4:4;6:17 ).
ciptaan Allah dikenali lewat ketersediannya yang melimpah dan keragamannya demi
kebaikan segala makhluk. orang yang
merusak lingkungan hidup, mencerminkan tragedi dari peristiwa kejatuhan
manusia dalam dosa dan menyangkal kebaikan Sang Pencipta.
•
Menjadi pengurus atas Penciptaan Allah (
kej 1:26-28). Ia menjadikan kita untuk mengurus dan bertanggung jawab kapada
Sang Pencipta ( kis 3:21 )
•
Kemiskinan dan Harta Kekayaan(Bdk luk
12:15). panggilan Allah bagi para penguasa ialah agar mereka menggunakan kuasa
mereka untuk membela orang-orang miskin, bukannya mengeksploitasi mereka. gereja
harus berdiri bersama Allah dan orang-orang miskin untuk melawan ketidakadilan,
menderita bersama, dan menyerukan kepada penguasa agar mereka memenuhi peran
yang sudah Allah gariskan kepada mereka. sebab kekayaan membawa kekhawatiran,
kesaksian dan jaminan yang palsu, penindasan terhadap kaum lemah, dan
ketidakpedulian terhadap penderitaan orang-orang yang membutuhkan. Bdk. 1 tim
6:18; 2 kor 8:9.
•
komunitas baru ( Bdk. kis 5:4; 4:32;4:34
). prinsip kedermawaan dan kehidupan penuh pengorbanan ini, yang terekspresikan
manakala diri kita dan harta milik kita tersedia bagi mereka yang membutuhkan.
( Bdk. 1 kor 11: 20-27; 2 kor 8:10-15) Kristus memanggil kita untuk menjadi
garam dan terang dunia, demi mencegah kehancuran sosial dan menerangi kegelapan
yang terjadi didalannya.
•
Gaya hidup, ketaatan kristen kita
menuntut sebuah gaya hidup sederhana tanpa bergantung oleh kenyataan bahwa
memang ada banyak orang yang berkekurangan.
•
Pekembangan Internasional, tuntutan bagi
hadirnya tatanan ekonomi internasional yang baru merupakan ekspresi dari
kefrustasian yang dialami oleh negara-negara berkembang.
•
Keadilan dan Politik, perubahan dapat terjadi, meskipun
bukan sekedar melalui komitmen untuk hidup sederhana atau proyek pengembangan
kemanusiaan semata.
•
Pekabaran Injil, kepedulian terhadap gaya
hidup atau keadilan tidak mengulangi urgensi pengembangan strategi-strategi
pekabaran injil yang tepat terhadap lingkung budaya yang berbeda.
•
Kedatangan Tuhan, ketidakadilan yang
dilakukan umat Allah dan mengingatkan mereka akan penghukuman Allah yang akan
tiba.
6. Keseimbangan ( Bdk yoh 3:7 )
tiga
bagian konsep seimbang :
•
kita Dipanggil kepada pemuridan
•
kita Dipanggil baik dalam penyembahan
maupun dalam karya nyata
•
kita Dipanggil baik dalam perjalanan
pengembaraan maupun dalam identitas kewarganegaraan surga
7. Kebergantungan
kebergantungan
merupakan satu-satunya sikap yang tepat yang harus dimiliki oleh seorang murid
yang radikal.
kita datang kedunia ini secara penuh bergantung pada kasih,
perhatian, dan perlindungan orang lain. itulah sebabnya di dalam pribadi
Kristus kita belajar bahwa kebergantungan tidaklah dapat membuat sseorang
tinngi.
8. Kematian
kehidupan
dan kematian merupakan dua kenyataan tak berbantah yang akan kita alami, dan
keduanya sangat misterius juga sukar untuk dijelaskan. Bdk. Rm 6:13, perspektif
ini sangat berbeda dari asumsi-asumsi pemikiran sekuler.
jadi,
jangan pernah mengaku dirimu sebagai orang kristen, jika kelakuanmu
tidak mencerminkan niali Kristus didalam hidupmu. Kamu juga harus tau hal yang
mendasar yang diperlukan dalam semua pemuridan adalah bahwa ketetapan hati kita
tidaklah sekedar nyanjung Yesus dengan gelar-gelar yang santun, namun juga
mengikutu ajaran-Nya dan menaati perintah-perintah-Nya.